Jumat, 09 Januari 2015

Posted by Unknown On 07.10


Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta) adalah salah satu bahasa Indo-Eropa paling tua yang masih dikenal dan sejarahnya termasuk yang terpanjang. Bahasa yang bisa menandingi 'usia' bahasa ini dari rumpun bahasa Indo-Eropa hanya bahasa Het. Kata Sanskerta, dalam bahasa Sanskerta Saṃskṛtabhāsa artinya adalah bahasa yang sempurna. Maksudnya, lawan dari bahasa Prakerta, atau bahasa rakyat.
Bahasa Sanskerta merupakan sebuah bahasa klasik India, sebuah bahasa liturgis dalam agama HinduBuddhisme, dan Jainismedan salah satu dari 23 bahasa resmi India. Bahasa ini juga memiliki status yang sama di Nepal.
Posisinya dalam kebudayaan Asia Selatan dan Asia Tenggara mirip dengan posisi bahasa Latin dan Yunani di Eropa. Bahasa Sanskerta berkembang menjadi banyak bahasa-bahasa modern di anakbenua India. Bahasa ini muncul dalam bentuk pra-klasiksebagai bahasa Weda. Yang terkandung dalam kitab Rgweda merupakan fase yang tertua dan paling arkhais. Teks ini ditarikhkan berasal dari kurang lebih 1700 SM dan bahasa Sanskerta Weda adalah bahasa Indo-Arya yang paling tua ditemui dan salah satu anggota rumpun bahasa Indo-Eropa yang tertua.
Khazanah sastra Sanskerta mencakup puisi yang memiliki sebuah tradisi yang kaya, drama dan juga teks-teks ilmiah, teknis, falsafi, dan agamis. Saat ini bahasa Sanskerta masih tetap dipakai secara luas sebagai sebuah bahasa seremonial pada upacara-upacara Hindu dalam bentuk stotra dan mantra. Bahasa Sanskerta yang diucapkan masih dipakai pada beberapa lembaga tradisional di India dan bahkan ada beberapa usaha untuk menghidupkan kembali bahasa Sanskerta.
Yang akan dibicarakan di artikel ini adalah bahasa Sanskerta Klasik seperti diulas pada tata bahasa Sanskerta karangan Panini, pada sekitar tahun 500 SM.
Sejarah

Naskah Devimahatmya dari Bihar atau Nepalabad ke-11.

Nama Sanskerta (sanskrtam) dengan aksara Devanagari, Jawa, dan Bali
Kata sifat saṃskṛta- berarti "berbudaya". Bahasa yang dirujuk sebagai saṃskṛtā vāk "bahasa yang berbudaya" secara definisi sudah selalu merupakan bahasa yang "tinggi", dipakai untuk keperluan agama dan keperluan ilmiah serta bertentangan dengan bahasa yang dipakai oleh rakyat jelata. Bahasa ini juga disebut deva-bhāṣā yang artinya adalah "bahasa Dewata". Tata bahasa Sanskerta tertua yang masih lestari ialah karangan Pāṇini dan berjudulkan Aṣṭādhyāyī ("Tata Bahasa Delapan Bab") yang kurang lebih ditarikh berasal dari abad ke-5 SM. Tata bahasa ini terutama merupakan tata bahasa normatif atau preskriptif yang terutama mengatur cara pemakaian yang baku dan bukan deskriptif, meski tata bahasa ini juga memuat bagian-bagian deskriptif terutama mengenai bentuk-bentuk Weda yang sudah tidak dipakai lagi pada zaman Panini.
Bahasa Sanskerta termasuk cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bersama dengan bahasa Iran, bahasa Sanskerta termasuk rumpun bahasa Indo-Iran dan dengan ini bagian dari kelompok Satem bahasa-bahasa Indo-Eropa, yang juga mencakup cabang Balto-Slavik.
Ketika istilah bahasa Sanskerta muncul di India, bahasa ini tidaklah dipandang sebagai sebuah bahasa yang berbeda dari bahasa-bahasa lainnya, namun terutama sebagai bentuk halus atau berbudaya dalam berbicara. Pengetahuan akan bahasa Sanskerta merupakan sebuah penanda kelas sosial dan bahasa ini terutama diajarkan kepada anggota kasta-kasta tinggi, melalui analisis saksama para tatabahasawan Sanskerta seperti Pāṇini. Bahasa Sanskerta sebagai bahasa terpelajar di India berada di samping bahasa-bahasa Prakreta yang merupakan bahasa rakyat dan akhirnya berkembang menjadi bahasa-bahasa Indo-Arya modern (bahasa Hindibahasa Assambahasa UrduBengali dan seterusnya). Kebanyakan bahasa Dravida dari India, meski merupakan bagian rumpun bahasa yang berbeda, mereka sangat dipengaruhi bahasa Sanskerta, terutama dalam bentuk kata-kata pinjaman.Bahasa KannadaTelugu dan Malayalam memiliki jumlah kata serapan yang terbesar sementara bahasa Tamil memiliki yang terendah. Pengaruh bahasa Sanskerta pada bahasa-bahasa ini dikenali dengan wacana Tat Sama ("sama") dan Tat Bhava ("berakar"). Sementara itu bahasa Sanskerta sendiri juga mendapatkan pengaruh substratum bahasa Dravida sejak masa sangat awal.
Bahasa Weda
Bahasa Sanskerta Weda atau disingkat sebagai bahasa Weda adalah bahasa yang dipergunakan di dalam kitab suci Weda, teks-teks suci awal dari India. Teks Weda yang paling awal yaitu Ṛgweda, diperkirakan ditulis pada milennium ke-2 SM, dan penggunaan bahasa Weda dilaksanakan sampai kurang lebih tahun 500 SM, ketika bahasa Sanskerta Klasik yang dikodifikasikan Panini mulai muncul.
Bentuk Weda dari bahasa Sanskerta adalah sebuah turunan dekat bahasa Proto-Indo-Iran, dan masih lumayan mirip (dengan selisih kurang lebih 1.500 tahun) dari bahasa Proto-Indo-Europa, bentuk bahasa yang direkonstruksi dari semua bahasa Indo-Eropa. Bahasa Weda adalah bahasa tertua yang masih diketemukan dari cabang bahasa Indo-Iran dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini masih sangat dekat dengan bahasa Avesta, bahasa suci agama Zoroastrianisme. Kekerabatan antara bahasa Sanskerta dengan bahasa-bahasa yang lebih mutakhir dari Eropa seperti bahasa Yunanibahasa Latin dan bahasa Inggris bisa dilihat dalam kata-kata berikut: Ing. mother /Skt. मतृ matṛatau Ing. father /Skt. पितृ pitṛ.
Penelitian oleh bangsa Eropa
Penelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth (1620–1668) dan Johann Ernst Hanxleden (1681–1731), dan dilanjutkan dengan proposal rumpun bahasa Indo-Eropa oleh Sir William Jones. Hal ini memainkan peranan penting pada perkembangan ilmu perbandingan bahasa di Dunia Barat.
Sir William Jones, pada kesempatan berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2 Februari 1786, berkata:
"Bahasa Sanskerta, bagaimanapun kekunaannya, memiliki struktur yang menakjubkan; lebih sempurna daripada bahasa Yunani, lebih luas daripada bahasa Latin dan lebih halus dan berbudaya daripada keduanya, namun memiliki keterkaitan yang lebih erat pada keduanya, baik dalam bentuk akar kata-kata kerja maupun bentuk tata bahasa, yang tak mungkin terjadi hanya secara kebetulan; sangat eratlah keterkaitan ini, sehingga tak ada seorang ahli bahasa yang bisa meneliti ketiganya, tanpa percaya bahwa mereka muncul dari sumber yang sama, yang kemungkinan sudah tidak ada."
Memang ilmu linguistik (bersama dengan fonologi, dsb.) pertama kali muncul di antara para tatabahasawan India kuna yang berusaha menetapkan hukum-hukum bahasa Sanskerta. Ilmu linguistik modern banyak berhutang kepada mereka dan saat ini banyak istilah-istilah kunci seperti bahuvrihi dan suarabakti diambil dari bahasa Sanskerta.
Beberapa ciri-ciri[
Salah satu ciri-ciri utama bahasa Sanskerta ialah adanya kasus dalam bahasa ini, yang berjumlah 8. Dalam bahasa Latin yang masih serumpun hanya ada 5 kasus. Selain itu ada tiga jenis kelamin dalam bahasa Sanskerta, maskulinfeminin dan netral dan tiga modus jumlah, singular, dualis dan jamak:
1.     kasus nominatif
2.     kasus vokatif
3.     kasus akusatif
4.     kasus instrumentalis
5.     kasus datif
6.     kasus ablatif
7.     kasus genetif
8.     kasus lokatif
Di bawah ini disajikan sebuah contoh semua kasus sebuah kata maskulin singular deva (Dewa, Tuhan atau Raja).
Singular:
1.     nom. devas arti: "Dewa"
2.     vok. (he) deva arti: "Wahai Dewa"
3.     ak. devam arti: "ke Dewa" dsb.
4.     inst. devena arti: "dengan Dewa" dsb.
5.     dat. devāya arti: "kepada Dewa"
6.     ab. devāt arti: "dari Dewa"
7.     gen. devasya arti: "milik Dewa"
8.     lok. deve arti: "di Dewa"
Dualis:
1.     nva devau
2.     ida devābhyām
3.     gl devayos
Jamak:
1.     nv devās
2.     devān
3.     devais
4.     da devebhyas
5.     devānām
6.     deveṣu
Lalu di bawah ini disajikan dalam bentuk tabel.
Skema dasar tasrifan (deklensi) sufiks untuk kata-kata benda dan sifat
Skema dasar tasrifan bahasa Sanskerta untuk kata-kata benda dan sifat disajikan di bawah ini. Skema ini berlaku untuk sebagian besar kata-kata.

Tunggal
Dualis
Jamak
Nominatif
-s
(-m)
-au
(-ī)
-as
(-i)
Akusatif
-am
(-m)
-au
(-ī)
-as
(-i)
Instrumentalis
-bhyām
-bhis
Datif
-e
-bhyām
-bhyas
Ablatif
-as
-bhyām
-bhyas
Genitif
-as
-os
-ām
Lokatif
-i
-os
-su
Vokatif
-s
(-)
-au
( -ī)
-as
(-i)
Pokok-a
Pokok-a (/ə/ or /ɑː/) mencakup kelas akhiran kata benda yang terbesar. Biasanya kata-kata yang berakhir dengan -a pendek berkelamin maskulin atau netral. Kata-kata benda yang berakhirkan -a panjang (/ɑː/) hampir selalu feminin. Kelas ini sangatlah besar karena juga mencakup akhiran -o dari bahasa proto-Indo-Eropa.

Maskulin (kā́ma- 'cinta')
Netral (āsya- 'mulut')
Feminin (kānta- 'tersayang')
Tunggal
Dualis
Jamak
Tunggal
Dualis
Jamak
Tunggal
Dualis
Jamak
Nominatif
kā́mas
kā́māu
kā́mās
āsyàm
āsyè
āsyā̀ni
kāntā
kānte
kāntās
Akusatif
kā́mam
kā́māu
kā́mān
āsyàm
āsyè
āsyā̀ni
kāntām
kānte
kāntās
Instrumentalis
kā́mena
kā́mābhyām
kā́māis
āsyèna
āsyā̀bhyām
āsyāìs
kāntayā
kāntābhyām
kāntābhis
Datif
kā́māya
kā́mābhyām
kā́mebhyas
āsyā̀ya
āsyā̀bhyām
āsyèbhyas
kāntāyai
kāntābhyām
kāntābhyās
Ablatif
kā́māt
kā́mābhyām
kā́mebhyas
āsyā̀t
āsyā̀bhyām
āsyèbhyas
kāntāyās
kāntābhyām
kāntābhyās
Genitif
kā́masya
kā́mayos
kā́mānām
āsyàsya
āsyàyos
āsyā̀nām
kāntāyās
kāntayos
kāntānām
Lokatif
kā́me
kā́mayos
kā́meṣu
āsyè
āsyàyos
āsyèṣu
kāntāyām
kāntayos
kāntāsu
Vokatif
kā́ma
kā́mau
kā́mās
ā́sya
āsyè
āsyā̀ni
kānte
kānte
kāntās
Pokok -i dan -u
pokok-i


Mas. dan Fem. (gáti- 'kepergian')
Netral (vā́ri- 'air')

Tunggal
Dualis
Jamak
Tunggal
Dualis
Jamak

Nominatif
gátis
gátī
gátayas
vā́ri
vā́riṇī
vā́rīṇi

Akusatif
gátim
gátī
gátīs
vā́ri
vā́riṇī
vā́rīṇi

Instrumentalis
gátyā
gátibhyām
gátibhis
vā́riṇā
vā́ribhyām
vā́ribhis

Datif
gátaye, gátyāi
gátibhyām
gátibhyas
vā́riṇe
vā́ribhyām
vā́ribhyas

Ablatif
gátes, gátyās
gátibhyām
gátibhyas
vā́riṇas
vā́ribhyām
vā́ribhyas

Genitif
gátes, gátyās
gátyos
gátīnām
vā́riṇas
vā́riṇos
vā́riṇām

Lokatif
gátāu, gátyām
gátyos
gátiṣu
vā́riṇi
vā́riṇos
vā́riṣu

Vokatif
gáte
gátī
gátayas
vā́ri, vā́re
vā́riṇī
vā́rīṇi


pokok-u


Mas. dan Fem. (śátru- 'seteru, musuh')
Netral (mádhu- 'madu')

Tunggal
Dualis
Jamak
Tunggal
Dualis
Jamak

Nominatif
śátrus
śátrū
śátravas
mádhu
mádhunī
mádhūni

Akusatif
śátrum
śátrū
śátrūn
mádhu
mádhunī
mádhūni

Instrumentalis
śátruṇā
śátrubhyām
śátrubhis
mádhunā
mádhubhyām
mádhubhis

Datif
śátrave
śátrubhyām
śátrubhyas
mádhune
mádhubhyām
mádhubhyas

Ablatif
śátros
śátrubhyām
śátrubhyas
mádhunas
mádhubhyām
mádhubhyas

Genitif
śátros
śátrvos
śátrūṇām
mádhunas
mádhunos
mádhūnām

Lokatif
śátrāu
śátrvos
śátruṣu
mádhuni
mádhunos
mádhuṣu

Vokatif
śátro
śátrū
śátravas
mádhu
mádhunī
mádhūni

Pokok vokal panjang

Pokok ā (jā- 'kepandaian')
Pokok ī (dhī- 'pikiran')
Pokok ū (bhū- 'bumi')
Tunggal
Dualis
Jamak
Tunggal
Dualis
Jamak
Tunggal
Dualis
Jamak
Nominatif
jā́s
jāú
jā́s
dhī́s
dhíyāu
dhíyas
bhū́s
bhúvāu
bhúvas
Akusatif
jā́m
jāú
jā́s, jás
dhíyam
dhíyāu
dhíyas
bhúvam
bhúvāu
bhúvas
Instrumentalis
jā́
jā́bhyām
jā́bhis
dhiyā́
dhībhyā́m
dhībhís
bhuvā́
bhūbhyā́m
bhūbhís
Datif
jā́bhyām
jā́bhyas
dhiyé, dhiyāí
dhībhyā́m
dhībhyás
bhuvé, bhuvāí
bhūbhyā́m
bhūbhyás
Ablatif
jás
jā́bhyām
jā́bhyas
dhiyás, dhiyā́s
dhībhyā́m
dhībhyás
bhuvás, bhuvā́s
bhūbhyā́m
bhūbhyás
Genitif
jás
jós
jā́nām, jā́m
dhiyás, dhiyā́s
dhiyós
dhiyā́m, dhīnā́m
bhuvás, bhuvā́s
bhuvós
bhuvā́m, bhūnā́m
Lokatif
jós
jā́su
dhiyí, dhiyā́m
dhiyós
dhīṣú
bhuví, bhuvā́m
bhuvós
bhūṣú
Vokatif
jā́s
jāú
jā́s
dhī́s
dhiyāu
dhíyas
bhū́s
bhuvāu
bhúvas
Hukum sandhi
Selain itu dalam bahasa Sanskerta didapatkan apa yang disebut hukum sandhi, sebuah fenomena fonetik di mana dua bunyi berbeda yang berdekatan bisa berasimilasi.
Pembentukan kata majemuk
Kata-kata majemuk dalam bahasa Sanskerta sangat banyak digunakan, terutama menyangkut kata-kata benda. Kata-kata ini bisa menjadi sangat panjang (lebih dari 10 kata). Nominal majemuk terjadi dengan beberapa bentuk, namun secara morfologis mereka sejatinya sama. Setiap kata benda (atau kata sifat) terdapat dalam bentuk akarnya (bentuk lemah), dengan unsur terakhir saja yang ditasrifkan sesuai kasusnya. Beberapa contoh kata benda atau nominal majemuk termasuk kategori-kategori yang diperikan di bawah ini.
1.     Avyayibhāva
2.     Tatpuruṣa
3.     Karmadhāraya
4.     Dvigu
5.     Dvandva
6.     Bahuvrīhi

Kalimat Semoga Batara Siwa meraksa para penggemar bahasa Dewata. (Kalidasa) dalam bahasa Sanskerta menggunakan beberapa aksara turunan Brahmi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta

0 komentar:

Posting Komentar