GUYANG
CEKATHAK
Deskripsi
Tradisi Guyang Cekathak
Ketika memasuki musim kemarau atau mangsa ketiga, warga yang tinggal di
daerah sekitar lereng pegunungan Muria menggelar Tradisi Guyang Cekhatak. Tradisi itu dilakukan menurut perhitungan Jawa,
yaitu mangsa ketiga dimulai pada 25
Agustus sampai dengan 24 september. Untuk upacara tradisi ini biasanya
dilakukan pada hari Jum’ah Wage bulan September, atau yang penting pada hari
Jum’at Wage mongso ketigo. Dimana Guyang Cekathak merupakan ritual memohon
agar turun hujan. Tradisi ini juga termasuk salah satu kearifan lokal untuk melestarikan alam di kawasan lereng
Gunung Muria. Guyang atau lebih mudah diucapkan ngguyang yang berarti memandikan, dan Cekathak sendiri disini merupakan pelana kuda yang terbuat dari
kayu. Tradisi ini mulanya sudah dilakukan rutin pada masa Sunan Muria dulu. Guyang Cekathak ini dilakukan oleh warga
sekitar Muria. Dengan dibawanya Cekathak dari
komplek Masjid Muria menuju mata air
Sendang Rejoso. Yang nantinya Cekathak (pelana
kuda) tadi akan dimandikan disana. Menurut cerita turun temurun orang-orang
disana, Sendang Rejoso merupakan tempat wudhu Sunan Muria, karena lokasinya
yang memang tidak jauh dari sana.
Tradisi ini semula dilakukan untuk mengajak
masyarakat sekitar Gunung Muria untuk melestarikan sumber air yang berada di
kawasan Muria. Setelah dimandikan, air Sendang Rejoso kemudian
dipercik-percikkan kepada warga sebagai ungkapan kebahagiaan bahwa Sendang yang
menopang hidup Sunan Muria dan masyarakat sekitarnya masih tetap memancarkan
air. Setelah prosesi pemandian usai, dilanjutkan dengan selamatan do’a bersama dan
makan bersama dengan makanan khas daerah Muria, yaitu sayur-mayur yang dipadu
dengan parutan kelapa, opor ayam, dan juga gulai kambing. Diakhir acara, secara
bersama warga meminum dawet khas Kudus yang melambangkan harapan warga agar
segera turu hujan.
1.
Struktur Tradisi
a.
Bentuk Tradisi
Bentuk tradisi “Guyang Cekathak” ini berbentuk ritual
memandikan Cekathak (pelana kuda) dan
dilanjutkan dengan selametan yang merupakan bentuk permohonan supaya diturunkan
hujan.
b.
Perangkat –perangkat Tradisi
Perangkat yang digunakan dalam tradisi ini adalah Cekathak
(pelana kuda) yang akan dimandikan, yang merupakan benda peninggalan Sunan
Muria. Selain itu dawet khas kudus yang melambangkan harapan warga agar segera
turun hujan.
c.
Pelaksanaan Tradisi
Tradisi “Guyang
Cekathak” dilaksanakan setiap musim kemarau atau “mongso ketigo” dilakukan
pada hari Jum’ah Wage bulan September, atau yang penting pada hari Jum’at Wage mongso ketigo, dengan membawa Cekathak dari komplek Masjid Muria
menuju Sendang Rejoso dan diiringi oleh semua warga yang mengikuti. Cekathak dimandikan di Sendang Rejoso
dan kemudian dilanjutkan dengan selametan do’a bersama dan makan bersama, yang
diakhiri dengan meminum dawet khas Kudus yang melambangkan harapan warga supaya
segera turun hujan.
d.
Pelaku Tradisi
Tradisi
ini dilakukan oleh sesepuh desa, petugas penjaga Makam Sunan Muria, beserta
warga sekitar lereng Gunung Muria.
e.
Ujaran
Ujaran
atau tuturan yang digunakan adalah semacam do’a yang bertujuan supaya turun
hujan dan mendapat keselamatan dari Tuhan yang Maha Esa.
2.
Fungsi Tradisi
a.
Fungsi Sosial
Fungsi
sosial dari Tradisi ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan antara warga
desa, yang semula belum kenal menjadi kenal dan saling berkerabat.
b.
Fungsi Religi
Fungsi
religi dari tradisi ini adalah untuk menghormati para leluhur terdahulu, dan
juga permohonan agar turun hujan.
3.
Makna Simbolik
a.
Makna Perilaku
Ø Memandikan Cekathak,
bertujuan agar turun hujan dimusim kemarau, supaya tidak terjadi
kekeringan.
Ø Memercik-mercikkan air Sendang yang digunakan
untuk memandikan Cekathak, sebagai
ungkapan kebahagiaan warga, karena sendang yang menopang hidup Sunan Muria dan
masyarakat sekitar Muria masih memancarkan air.
Ø Minum dawet diakhir prosesi, menunjukkan
harapan warga agar segera turun hujan.
b.
Makna Kebendaan
Ø Cekathak yang digunakan dalam ritual sebagai sarana media
untuk memohon supaya turun hujan.
c.
Makna Ujaran
Ø Doa-doa yang diucapkan bertujuan untuk memohon
turunnya hujan dan meminta keselamatan kepada Tuhan yang Maha Esa.
0 komentar:
Posting Komentar